Kamis, 18 Juli 2013

Be Your (My)Self,Sweety!!!

Wah udah ketemu lagi nih ma hari Jum'at!Klo di agama Islam hari Jum'at itu hari yg  mustajab banget lowh!Weits!tapi kali ini aku lagi gak bahas all about the true beautiful Friday koq..Hmmm..jika dirasa-rasa pagi ini selain cuaca cerah hawanya suejuk banget lo BM.

Mmm..menengok judul diatas,satu kata yg simpel banget "B.E Y.O.U.R (M.Y) S.E.L.F" Yups!jadi diri kita sendiri.
Sebentar..sebentar...lagi loading nih....tuing2,hahahaaa..Okay!Klo dari diri aku pribadi siy..keadaan lingkungan sekitar yg kadang membuat kita sedikit jaim dan "terpaksa palsu" dihadapan mereka,kadang aku sendiri bingung yah kalo mau dibilang adaptasi dengan lingkungan yg membuat kita jadi canggung dan gak match sama pribadi kita sehingga secara otomatis mau gak mau kita harus menyesuaikan pada lingkungan dan perlahan tapi pasti jejak jati diri kita akan luntur.Wah..cerita dimulai disini ketika aku harus menjalani hidup baru terjun ditengah2 masyarakat dari berada dilingkup kecil ditengah2 keluarga kemudian masuk sekolah sampai gerbang kuliah dan sekarang didunia kerja,rasanya terlalu banyak arus yg harus aku ikuti,proses pencarian jati diri kayaknya sebagai tahap langkah dalam pencapaian Be Your(My)Self itu sendiri.Sampai ke masalah pribadi tentang perasaan suka terhadap lawan jenis!wah ini bener-bener sensitif banget BM.Aku yakin semua pernah mengalami,untuk menarik perhatian pria/wanita yg kita suka pengorbanannya adalah menjadi seperti yang dia minta,apa cobak kalo kita ketemu doski harus jaga sikap jaim gak bisa loss seperti pada keseharian kita,misal klo dirumah/dikost makannya petingkrangan kyk diwarung atau suka teriak2 temen/anggota keluarga kita,kwkwkwkwkk.. eee..kalo udah ketemu doski semua itu harus di"cuti"in utk sementara waktu supaya bisa menarik perhatian dia misalnya bersikap kalem dan secara tidak sadar tentu sudah melunturkan "kita banget" kaaannn...takutnya dia jadi ilfil sama kita,hadeuh...klo dalam soal pacaran siy wajar-wajar ajah tapi lambat laun secara tidak sadar semua perilaku kita bakalan ketauan koq sm si doski begitu juga sebaliknya,hayooo...apakah pasangan saling bisa menerima self-nya masing2..hehehee..apaan siy?!intinya segala kekurangan masing2,ntar klo udah gak cocok self-nya pasti ujung2nya putuuuuuuussssss...hahahaaa..beda cerita nih klo pasangan yg udah berumah tangga,gak gampang kan harus bercerai..haduh amit2 jabang bayiiiiii...hanya karena tidak bisa menerima segala kekurangan pasangan??!walaupun aku belum pernah berumah tangga tentu bisa memahami betul bagaimana harus beradaptasi dengan pasangan suami-istri tentang segala kekurangan masing2,kalo kelebihan mah udah gak usah dibahas.yg pasti tetap mengacu pada Jadilah Pribadi Masing2,komunikasi adalah hal yg utama kekurangan bisa menjadi suatu kelebihan,itu kata embah2 yg udah berpengalaman dlm berumah tangga.

Nah itu sekedar contoh cerita yaaa...tapi seiring berjalannya waktu,dan seringnya kita bertemu dengan berbagai karakter manusia,akhirnya kata "P.R.I.N.S.I.P"itu muncul.Be Your(Me)Self adalah milik dan hak mutlak kita sejak lahir.Manusia mana ada yg perfect tapi segala kekurangan kan tidak mesti kita tutupi dengan mengikuti gaya mereka tapi menjadi dan mempertahankan jati diri kita sendiri tidak gampang lowh..ternyata perilaku dan pola pikir memang menjadi senjata utama bangaimana kita bisa mempertahankan  apa  yg ada pada diri kita utk jadi diri kita sendiri yg apa adanya.Ujian terbesar adalah E.G.O.I.S.Orang sering kali mengkrtik tentang tingkah laku daripada pola pikir karena tingkah laku jelas-jelas "cetho welo-welo katon moto" dimana orang pertama kali menilai kepribadian kita adalah dari sikap,klo misalnya ada orang yg mengeluhkan tentang sikap kita dan mereka terganggu banget tapi kita keukeuh itu kan udah sifatku dari lahir!dengan dalih "aku ingin jadi diriku sendiri"klo aku boleh mengatakan itu Egois kan.Nah stetatement seperti itu sebenarnya harus disaring dulu.Pernahkah BM mendapat omongan dari seseorang bahwa kritikan itu membangun??memang aku sepakat dgn pendapat demikian benar adanya...

Ciyus gimana dong biar kritikan itu tidak melunturkan jati diri kita???Pasti semua sepakat ya klo perilaku yg gak oke mending dibuang aja di tong sampah bahkan bila perlu bakar sekalian,hohohohooo...ekstrim ya!kertas kali dibakar dan itu juga gak gampang lho,kita sudah mencoba melunturkan apa yg tidak baik dari perilaku atau sikap kita tapi terkadang masih kita lakikan tanpa kita sadari.Dan kesimpulan yg aku dapat bahwa apa yg bisa menjadi jati diri kita tetap utuh sebenarnya bukan dari perilaku kita yg gedebrak gedebruk tapi lebih mengarah pada pola pikir kita..mempertahankan prinsip itu jauh lebih aku banget(kaku atau lemes)pemikiran kita itulah kita karena dari prinsip itulah yg akan mengarahkan kita pada kedewasaan hidup..Ada yg tidak setuju dengan pendapatku??sumonggo tak kembalikan lagi sama pola pemikiran kalian..Apakah mau mengikuti arus atau bertahan pada 1 prinsip???semoga kita tetap menjadi diri kita sendiri secara personal

Salam Segudang Cerita!